Salah satu sebabnya kedatangan tamu istimewa di tengah-tengah penonton Stadion San Paolo. Legenda hidup Napoli Diego Armando maradona memberikan dukungan langsung pada bekas timnya di laga melawan AS Roma itu.
Sebagaimana karakternya, Maradona menunjukkan antusiasme saat menyaksikan laga tersebut. Dia tak merasa canggung meski duduk bersebelahan dengan Presiden Napoli Aurelio De Laurentis. Bahkan, tiap Napoli menciptakan gol, Maradona selalu menyempatkan menunjukkan ekspresinya dengan berjingkrak.
"Kemenangan jadi lebih mudah ketika ada di hadapan Maradona. Dia masih menunjukkan pengaruhnya dan berguna untuk tim," papar Pelatih napoli Rafael Benitez pada Football Italia.
Bagi warga Naples dan fans Napoli, Maradona bukan hanya pemain dengan "gol tangan tuhan", tapi sudah menjadi pujaan. Pada 1984-1991 Maradona membawa Napoli mencapai puncak kejayaan yang belum pernah mereka raih, sulit untuk bisa mereka ulang lagi.
Dua gelar Serie A (1986-1987 dan 19890-1990), Coppa Italia (1987), Super Italia (1990) dan Piala UEFA (1989) merupakan persembahan Maradona buat Napoli. Saking didewakan, Maradona dibuatkan patung di tengah kota Naples dan nomor punggungnya di Napoli, 10, dipensiunkan.
Striker Napoli asal Argentina Gonzalo Higuain tak menutupi kehadiran Maradona turut memberinya suntikan semangat tambahan di laga itu. Dia menyumbangkan satu gol di hadapan idolanya itu.
"Saya ingin melakukan apa yang dilakukan Maradona, saya ingin memenangi Piala Dunia dan liga bersama Napoli. Dia sukses di (Piala Dunia) Meksiko tahun 1986 dan kemudian memenangi scudetto bersama Napoli. Jika saya bisa melakukannya, itu akan jadi mimpi yang menjadi kenyataan," tandas Higuain kepada La Gazzetta dello Sport. (ady/jpnn)
Share this article to your friends :
0 comments:
Post a Comment