Kebanyakan orangtua baru mengalami kesalahan dalam perencanaan keuangan keluarga mereka sehingga perencanaan keuangan keluarga seperti tak terkendali. Setiap habis gajian, uang sudah habis sedangkan bulan masih berjalan untuk beberapa minggu lagi ke depan. Kebanyakan keluarga menggantungkan kehidupan keuangan di pundak suami, sedangkan istri bertugas mengatur perencanaan keluarga dengan baik agar seberapapun penghasilan suami dapat mencukupi kebutuhan keluarga.
Namun dengan tugas rumah tangga yang sudah menumpuk, membuat para Bunda ini seperti tidak punya waktu untuk menyisihkannya sekedar melakukan perencanaan keuangan keluarga. Berikut ini beberapa tips yang bisa kami uraikan untuk mempermudah Bunda mengatur perencanaan keuangan keluarga dengan mudah dan tepat.
- Jangan menghamburkan uang untuk keperluan yang tidak bermanfaat
Wanita identik dengan ‘shopping’. Kalau sudah asyik shopping kaum hawa ini bisa lupa waktu tanpa memikirkan berapa banyak biaya dan uang yang sudah dihamburkan. Jikalau Anda butuh berbelanja, sebisa mungkin catat keperluan yang Anda butuhkan di rumah. Misalkan susu buat si kecil, bumbu dapur, diapers, sabun cuci, pasta gigi, dan sebagainya. Tentunya Anda sedang tidak membutuhkan baju baru, sepatu baru, atau parfum baru khan? Pakailah dulu yang ada di rumah.
- Memanjakan diri sekali waktu boleh saja tetapi jangan setiap minggu atau setiap bulan
Memanjakan diri di salon? Tidak ada larangan juga sih, tetapi ingat juga budget Anda. Anda sekarang sudah berkeluarga dan harus menghidupi anggota keluarga. Anda sudah tidak boleh berpikir egois untuk kepentingan pribadi. Jadi untuk melakukan perawatan kecantikan Anda bisa mencari solusi murah dengan melakukannya sendiri di rumah.
Adakalanya Anda berpikir sesaat bahwa Anda bisa menghamburkan uang Anda saat ini. Entar kalau sudah bekerja lagi khan bisa kembali lagi uangnya. Hindari pemikiran seperti ini, karena biaya hidup akan selalu bertambah dari waktu ke waktu. Perencanaan keuangan keluarga itu perlu.
- Jangan Tunda untuk Menabung
Mulai sekarang juga selalu sisihkan penghasilan Anda untuk tabungan. Lebih baik lagi jika Anda menabung untuk dana pensiun. Berikan porsi yang tepat untuk perencanaan keuangan Anda. Anda bisa memilih beberapa produk investasi yang membuat Anda merasa aman. Jika Anda masih punya hutang segera selesaikan hutang Anda dan berusahalah untuk menghindari hutang. Hindari penggunaan kartu kredit. Karena kartu kredit hanya akan membebani perencanaan keuangan keluarga.
Berikut ini prosentase dimana keuangan Anda dalam kondisi sehat jika:
30% dari penghasilan Anda untuk pembayaran cicilan hutang
10-15% dari penghasilan Anda sebagai pembayaran cicilan premi asuransi
10% dari penghasilan Anda disisihkan untuk investasi (bisa berupa tabungan pensiun, dan semacamnya)
- Miliki Asuransi Jiwa yang tepat
Banyak tawaran asuransi jiwa dengan berbagai metode pembayaran. Sebaiknya pilihlah pembayaran premi asuransi yang lebih tinggi dan dibayarkan dalam kurun waktu tertentu ketimbang memilih pembayaran premi sedikit dan harus dibayarkan seumur hidup. Kenapa demikian, karena jenis asuransi dengan pembayaran jumlah tertentu ini akan memberikan jumlah tabungan yang bisa Anda miliki dalam jangka tersebut. Sehingga lebih baik Anda mulai menabung saat anak-anak masih kecil dimana biaya hidup masih belum terlalu besar. Dan hasil asuransi ini bisa dialokasikan sebagai dana pendidikan anak-anak kelak saat mereka dewasa. Jikalau terjadi hal yang tidak diinginkan, keluarga masih bisa mendapatkan manfaat dari hasil perencanaan keuangan keluarga yang telah Anda terapkan ini.
- Membuat surat wasiat
Kebanyakan orang berpikir bahwa membuat surat wasiat hanya untuk orang yang sudah tua atau yang sudah sakit-sakitan. Kesehatan dan kematian tidak ada orang yang bisa memprediksi. Jadi sebaiknya buatlah surat wasiat sebagai langkah sedia payung sebelum hujan. Anda tentunya tidak ingin anak-anak terlantar kehidupannya setelah Anda tinggalkan kan ? Tidak ada salahnya Anda membuat surat wasiat. Hal ini sah-sah saja.
Share this article to your friends :
0 comments:
Post a Comment