Jelang leg kedua, mau tak mau Schalke pun berharap pada keajaiban untuk lolos, walau mungkin itu masih belum cukup untuk memutarbalik defisit lima gol.
- Babak pertama
Di babak pertama saja, Real Madrid sudah mengukuhkan ketangguhannya dengan dua gol. Seolah menegaskan perbedaan kelas, aksi Benzema dan Bale sudah membuat pemain Schalke putus asa saat laga belum genap setengah jam.
Schalke sebenarnya mendapatkan peluang pertama saat laga belum berjalan semenit. Menyambut umpan lambung dari pojok lapangan, Howedes sukses menanduk bola. Sayang, tandukannya melebar di sisi kanan gawang Casillas.
Memasuki menit ketigabelas, kerjasama antara Bale dan Ronaldo terjalin dengan manis. Namun, justru Benzema yang menemukan ruang kosong dan menghempaskan bola ke jala Fahrmann. Schalke tertinggal, tapi fans tuan rumah berteriak makin keras.
Julian Draxler, si bocah ajaib Jerman, hampir saja menyamakan kedudukan semenit kemudian. Mendapat umpan silang matang, ia melepas tembakan jarak dekat ke gawang Madrid. Untung saja ada Iker Casillas, yang refleks dahsyatnya membatalkan sepakan Draxler.
Sepuluh menit berselang, giliran Bale yang beraksi. Eks penggawa Tottenham Hotspur ini menguasai umpan Benzema dan memperdaya dua bek Schalke. Berhadapan dengan kiper, Bale tak butuh waktu lama untuk menggandakan keunggulan Real Madrid.
Tuan rumah mulai kehilangan semangatnya, walau fans mereka terus bersorak. El Real pun terus mendominasi seiring Cristiano Ronaldo melakukan tiga percobaan. Sayang, dua aksi gemilang Fahrmann dan satu aksi mistar sukses mencegah sang penyerang membukukan satu gol di paruh pertama. Turun minum, Real Madrid unggul dua gol.
- Babak kedua
Schalke kembali membuka awal babak dengan ancaman, tapi lagi-lagi El Real yang mencetak gol duluan. Kali ini hasil kerjasama dengan Bale membuat Ronaldo mendapat ruang untuk beraksi dan membuat keunggulan menjadi tiga gol.
Lima menit kemudian, Benzema membuat Veltins Arena jadi lumbung gol setelah ia mengkonversi umpan Ronaldo menjadi gol keempat ke jala tuan rumah. Semangat Schalke pun semakin surut, visi penyerangan, bahkan kedisiplinan bertahan tak mampu lagi mengimbangi kegemilangan Los Galacticos.
Sebagai pelengkap penderita, Bale mencetak gol keduanya dalam laga ini setelah menyambut umpan Sergio Ramos. Perbedaan kelas pun semakin nyata, seiring Carlo Ancelotti mengubah lapangan bola menjadi area bermain bagi pasukannya.
Memasuki menit-menit akhir, Ronaldo kembali beraksi. Menyambut operan Benzema, mengecoh kiper, dan langsung saja ia membuat keunggulan menjadi enam angkat. Kendati begitu, Schalke mendapat penghiburan setelah Huntelaar mencetak gol brlian, sepakan voli dari luar kotak penalti. Namun penghiburan tetaplah penghiburan, karena yang keluar dengan tawa adalah pasukan Ancelotti.
Share this article to your friends :
0 comments:
Post a Comment