Robot penjelajah bulan pertama China itu "tidak dapat diperbaiki ke fungsi penuh pada hari Senin sebagaimana yang diharapkan", kata China News Service yang dikelola negara dalam sebuah laporan singkat, setelah misi yang menjadi tonggak sejarah itu mengalami kerusakan mekanik bulan lalu.
Jade Rabbit atau Yutu itu dioperasikan di permukaan bulan pada 15 Desember lalu seusai soft landing pertama di bulan setelah hampir empat dekade, dan dipandang sebagai simbol peningkatan peran global China dan kemajuan teknologi. China merupakan negara ketiga yang menyelesaikan misi penjelajahan bulan setelah Amerika Serikat dan bekas Uni Soviet dan pendaratan tersebut merupakan langkah penting ke depan bagi program luar angkasa ambisius Beijing yang dikelola militer.
Robot penjelajah warna silver itu mengalami "kegagalan kontrol mekanik" pada akhir Januari terkait "rumitnya lingkungan permukaan bulan", kata kantor berita resmi Xinhua. Jade rabbit pun dilaporkan tidak dapat berfungsi sejak saat itu. Jade Rabbit dirancang untuk menghabiskan waktu sekitar tiga bulan guna mengeksplorasi sumber daya alam di bulan.
Potensi untuk mengekstrak sumber daya bulan telah disebut-sebut sebagai alasan utama di balik program ruang angkasa Beijing. Bulan dipercaya mengandung uranium, titanium, dan sumber daya mineral lainnya. Namun, biaya fenomenal misi itu membuat proyek tersebut tidak layak secara ekonomi, kata para ahli. Beijing telah berencana untuk membangun stasiun ruang angkasa permanen tahun 2020 dan akhirnya mengirim manusia ke bulan.
Terkait kerusakan Jade Rabbit, ucapan kesedihan pun tercurah di Weibo, sebuah layanan semacam Twitter yang sangat populer di China, kata China News Service dalam laporannya.
Media Pemerintah China telah memuji misi itu sebagai keberhasilan teknologi dan simbol kebanggaan nasional.
Jade Rabbit telah mengirim sejumlah foto dari bulan beberapa jam setelah penjelajah itu ditempatkan di sana, sementara para pejabat memuji soft landing itu sebagai lompatan raksasa bagi "umat manusia secara keseluruhan".
Foto-foto berwarna yang menunjukkan bendera nasional China tersebut ada di penjelajah itu. Foto-foto tersebut ditransmisikan langsung ke Beijing Aerospace Control Center, di mana Presiden Xi Jinping dan Perdana Menteri Li Keqiang menyaksikan siaran tersebut. Foto-foto yang dirilis Xinhua juga menunjukkan kendaraan pendarat Chang'e, yang tertutup foil emas, berdiri di Sinus Iridum atau Bay of Rainbows, panel suryanya yang terbuka untuk menghasilkan listrik.
Misi ke bulan itu terjadi satu dekade setelah China pertama kali mengirim astronot ke ruang angkasa dan dipandang sebagai simbol kesuksesan Partai Komunis yang berkuasa dalam membalikkan nasib bangsa yang dulu miskin itu.(Sumber : Kompas.com)
Share this article to your friends :
perjalanan manusia ke luar angkasa akan membuat manusia semakin memahami ke-Maha Kuasa-an Allah swt
ReplyDeleteSangat setuju dengan komentar mas abdul kholis. g-)
Delete