"Prioritas tidak lagi diberikan kepada partner institusi, tapi lebih ke pelamar yang memang memiliki keunggulan karir dan prestasi akademik," ujar Indy Hardono, Koordinator Tim Beasiswa Nuffic Neso Indonesia, kepada Kompas.com di Jakarta, Rabu (19/2/2014)
"Selain itu, mereka juga disyaratkan bekerja pada institusi yang berkaitan dengan area prioritas kerjasama bilateral kedua negara tersebut," tambahnya.
Indy memaparkan, StuNed merupakan program beasiswa bilateral antara Belanda dan Indonesia yang bertujuan membantu pembangunan di Indonesia melalui penguatan sumber daya manusia. Ada 5 bidang prioritas pada program beasiswa ini, yaitu pengelolaan air, ketahanan pangan, sektor ekonomi, sektor peradilan, dan hak asasi manusia.
Sejak 2000, StuNed memberikan rata-rata 250 beasiswa penuh per tahun. Penilaian prestasi terutama didasarkan pada nilai akademis (IPK) program S-1 dan atau pencapaian karir selama bekerja.
"Proses seleksi akan memprioritaskan program studi yang berkaitan dengan kerjasama bilateral," ujarnya.
Nantinya, panitia seleksi StuNed akan memilih para pelajar Indonesia terbaik yang memiliki potensi memberikan kontribusi untuk pembangunan Indonesia dan hubungan bilateral Indonesia & Belanda. Namun, untuk mendaftar beasiswa ini, pelamar harus lebih dulu memiliki Surat Penerimaan dari universitas di Belanda.
Untuk tahun ini, batas waktu aplikasi beasiswa jenjang master hanya sampai 15 Maret 2014. Sementara untuk Short Course batas aplikasinya sampai 1 Maret & 1 September, dan untuk Short Course di Belanda sampai 1 Maret & 1 October.
Share this article to your friends :
0 comments:
Post a Comment